Tentang Kisahku
Apa yang bisa kita lakukan? di umur 25 tahun ini apa yang bisa kita lakukan untuk bermanfaat bagi orang banyak. Bermanfaat bagi orang banyak tentunya kita harus memiliki kemampuan untuk berbuat dan berkarya. Sementara ini diri pribadi ini belum bisa mengklaim memiliki kemampuan ataupun keahlian apapun.
Berbanding terbalik dengan saya, Ayah saya banyak keterampilan dan keahlian. Terbukti Gedung yang mewah tempat tinggal keluarga ayah saya ada 70% lebih, hasil buah tangannya. Mulai dari design gambar bangunan hingga pelapis tembok hasil keringat ayah saya. Rincian hasil karya beliau yakni memasang lantai keramik, membuat pintu berikut ukurannya, jendela, membuat tralis, memasang plafon, dan masih banyak lainnya mengenai kemampuan menghias gedung tempat tinggal keluarga kami yang belum sempat saya goreskan di tulisan ini.
Tidak hanya mengenai keahlian soal kontruksi, Baru-baru ini ayah saya cukup berhasil mengelola kebun di pabrik bekas tempat menjemur Bie Hun. Tanah tersebut dimanfaatkan untuk menanam pohon kakao, pisang, cabai dan singkong karena tanah tersebut tidak digunakan lagipula pabrik bie Hun tidak produksi lagi alias bankrut. Pabrik tempat ayah saya bekerja yang sudah bankrut itu banyak karyawan yang kehilangan pekerjaan, kecuali ayah saya yang tetap dipercaya untuk tetap mengelola pabrik yang telah terbengkalai itu. Tidak dipungkiri tempat produksi bie Hun itu adalah pertemuan pertama kali ayah dengan ibu saya, karena ibu saya juga pernah menjadi salah satu karyawan yang memproduksi mie tiongkok itu.
Pengolahan mie tiongkok di pabrik ialah tempat saya bermain saat masih berusia 6-12 tahun juga sering berinteraksi dengan karyawan-karyawan pabrik. Saat pabrik masih aktif produksi bie hun ayah saya dipercaya untuk mendistribusikan bie hun dengan skill mengemudi hingga ke luar provinsi. Kala itu pernah diajak untuk mengantar barang hasil produksi pabrik ya bie hun itulah jika hanya mendistribusikan ke pasar kota tidak seberapa jauh dari pabrik. Sangat ahli sekali ayah saya dalam mengendarai mobil dengan angkutan mie bie hun hinga puluhan kilo, namun dari umur satuan hingga sekarang saya kerap kali duduk di sebelah kiri dari kemudi stir alias saya belum bisa mengendarai mobil. Kembali pada keahlian ayah saya mengenai konstruksi bangunan, sebenarnya saya diajak dan menyaksikan untuk membantu meracik paduan semen dan pasir hingga mengukir pintu kayu yang beliau buat namun saya tetap tidak tertular dengan keterampilan yang beliau punya.
Alkisah sebenarnya ada kata-kata "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya" namun saya merasa jauh berbeda dengan ayah saya kecuali fisik dan sifatnya. Ada cuplikan dari lagu bahwa "kan kugantikan tugasmu ayah" jika ingin bersiap kelak menjadi ayah maka saya harusnya mandiri dan memiliki salah satu keahlian yang dimiliki oleh ayah agar pantas bertanggung jawab terhadap istri saya nanti. Belum sekian, to be continued.
Komentar
Posting Komentar